konon katanya sarapan yang terkenal di medan itu RM. Sinar Pagi yang berada di Jln. Sei Deli, namun pas kita kesana RM nya tutup kata tukang parkir disana RMnya tutup karena imlek dan baru buka lagi hari minggu,, ooooo sayangnyaaa.. tapi kita ga putus arang,, ada yang terkenal juga,, namanya lontong sayur kak Lin, Jl. T Cik Di Tiro, tepatnya di depan SMU 1 Medan.. langsung lah cusss kesana..
Pas kesana langsung lah aku pesen Lonsay kak lin, beberapa teman pesen nasi gurih.. #menurutku si lonsaynya std,, tapi nasi gurihnya enakkk
nasi gurih + ayam goreng Rp 26.000 / sate kerang Rp 2.000/tusuk |
nasi gurih + ayam rendang Rp 26.000 |
Rp 12.000 |
Setelah selesai sarapan kita langsung menuju Istana Maimun, Jl Brigadir Jendral Katamso Medan
Istana Maimun, terkadang disebut juga
Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini
didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan
istana selesai pada 25 Agustus 1888 M, di masa kekuasaan Sultan Makmun
al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun adalah putra sulung Sultan
Mahmud Perkasa Alam, pendiri kota Medan.
Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh
para ahli waris Kesultanan Deli. ketika masuk ke dalam istana maimun, hanya terdapat singgasana raja,, dan beberapa contoh baju adat, perhiasan, benda2 pusaka,,
mmmm.. tapi kalau menurut gw apa ya?? istana maimun ini walau cagar budaya kota Medan,, tapi ga terawat,, kotor.. dan di dalam istana ada toko-toko penjual souvenir dan toko sewa baju adat kalau kita mau foto-foto.. selain itu di bawah istana masih tinggal keluarga begitu juga dengan lantai atasnya.. jadi banyak kerai bambu yang di pake buat menutup panas,, jadi yang kelihatan ya gitu deh,, kumel.. dan kecil,, yang jadi staff di istana Maimun juga kebanyakan keluarga,
didepan istana Maimun terdapat meriam
buntung yang memiliki legenda tersendiri. Orang Medan menyebut meriam
ini dengan sebutan meriam puntung. Kisah meriam puntung ini punya kaitan
dengan Putri Hijau. Dikisahkan, di Kerajaan Timur Raya, hiduplah seorang
putri yang cantik jelita, bernama Putri Hijau. Ia disebut demikian,
karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Ia memiliki dua orang saudara
laki-laki, yaitu Mambang Yasid dan Mambang Khayali. Suatu ketika,
datanglah Raja Aceh meminang Putri Hijau, namun, pinangan ini ditolak
oleh kedua saudaranya. Raja Aceh menjadi marah, lalu menyerang Kerajaan
Timur Raya. Raja Aceh berhasil mengalahkan Mambang Yasid. Saat tentara
Aceh hendak masuk istana menculik Putri Hijau, mendadak terjadi
keajaiban, Mambang Khayali tiba-tiba berubah menjadi meriam dan menembak
membabi-buta tanpa henti. Karena terus-menerus menembakkan peluru ke
arah pasukan Aceh, maka meriam ini terpecah dua. Bagian depannya
ditemukan di daerah Surbakti, di dataran tinggi Karo, dekat Kabanjahe.
Sementara bagian belakang terlempar ke Labuhan Deli, kemudian
dipindahkan ke halaman Istana Maimun.
untuk masuk kedalam istana Maimun di kenakan biaya Rp 5.000
untuk melihat meriam buntung dikenakan biaya Rp. 2000
jam operasionalnya |
Setelah selesai, kita langsung menuju Masjid Raya tidak jauh dari Istana Maimun,, sekalian solat Dzuhur,
tapi bisanya didepan gerbang ada petugas tanya mau ngapain? & harus pake kerudung,, tapi waktu itu gw bilang mau solat, dan diizinin masuk,, alhamdulillah.. mungkin banyak yang kesana untuk foto-foto dibandingkan dengan niatnya untuk ibadah,, jadi gw mantapkan untuk tidak foto-foto di dalamnya maupun di halamannya,, karena niatnya memang mau solat disana..
jadi picnya aku copy dari blog lain saja yaa..
setelah selesai solat kita langsung menuju Rumah Tjong A Fie,, Rumahnya khas rumah jaman dulu dan besar,,, di depannya da prastasi yang menceritakan tentang Tjong A fie, Tjong A Fie sendiri asli dari Negri Cina, dia datang ke Hindia Bleanda untuk mengadu nasib, Setelah beberapa di Medan Tjong A Fie menjadi pribadi yang sukses dan dia mulai membangun kota Medan, Mulai dari Masjid, Gereja, kelenteng, rumah sakit dll.. kurang lebihnya begitulah ceritanya..
untuk biaya masuknya Rp 35.000/orang,, namun sayang aku dan teman-teman ku tidak sempat masuk karena 30 menitlagi kita harus ke acar Nikahan temen,, tujuan pertama kita ke Medan adalah karena ada teman yang Nikahan,, huhuhuhu.. padahal aku penasaran sekali ttg Rumah Tjong A Fie ini dan kisahnya,, mungkin next time aku kemedan aku akan mampir kesana..
dan ternyata di depan rumah Tjong A Fie agak kekanan sedikit si Ada Restaurant Tip Top Jl. Jend. A. Yani No. 92, Medan,, karena kita waktunya mepet,, jadi kita gak lunch disana hanya mencicipi Icre creamnya,, katanya ice cream disana terkenal.. cusss pesen
untuk harga ice
untuk harga ice creamnya rata-rata Rp 18.000
untuk rasanya kurang oke,, huhuhu gw kira akan seperti ice crea, OEN tapi ternyata beda,, masih mending ice cream campina or walls..
selesai itu kita kondangan :)))
selesai kondangan lagi-lagi kita makan duren,, yeayyy.. mabokkk duren,,
lagi-lagi kita ke duren Pelawi
enyak enyak enyak.. |
Panas-panah deh pelut,, hihihi,
habis itu kita berburu oleh-oleh,,
1. Bika Ambon Zuaikha Jl. Mojopahit 62 Medan.
Maap ga ada fotonya.. ga blanja dsini soalnya hihihi sebagian temen-temen beli bika ambon dan sirop marisa
2. Pancake Durian Rania,, Jl. Mojopahit 67c Medan.
untuk kulitnya ada 2 macam, original & pandan,, Tuhannn rasanya enak banget,, secuil makanan from heaven ini,, huhuhuhu Rp 70.000
3. Pancake Durian, Durian House @ Jl Sekip No 67H.
Rp 85.000
kalau gw pribadi sih sukanya yang Rania,, lebihhh enakk..
4. Bolu Meranti,,
capek sudah,, kembalilah kita ke Hotel untuk istirahat & mandi,,
lanjut lagi makan malam,, jam 7teng di jemput teman-temans lah gw, Reza dan adik gw,,
kali ini Kita ke Merdeka Walk,, di Merdeka Walk ini terdapat resto-resto kecil, toto-toko souvenir, casing hp, pokoknya ajang muda mudi lah ya.. kaya parkit jaman dulu, hahhha ketawan ya eike anak jaman dulu :p
makan malam ini dengan Sate Padang Al-Fresco, yang cukup di kenal di kalangan perblogkan,, kalau untuk kedainya di Jln. Perniagaan (Pajak Ikan) dan buka mulai pukul 19.00 WIB-22.00 WIB. tapi ga usah jauh-jauh kesana di Medan walk udah ketemu,, ya namanya juga sate padang ya.. rasanya sama aja dimana-mana hihihi,, isinya dikit.. cuma 6tusuk.. huhuhu di bandrol dengan harga Rp 20.000
suasana di Medan walk |
ini dia te padangnya,, |
karena porsinya yang sedikit,, kita cari makan lagi,, dan jreng-jreng ketemulah Tenda Nelayan/ Restaurant Nelayan, RM ini sudah terkenal dengan dimsumnya.. dan benerlohhh,, rasanya sumpah enakkk banget,, apa lagi saosnya yang merah itu #sepertinya racikan mereka sendiri rasanya enak dan pedes,, huhuhu bikin pengen kesana lagi,, harga dimsumnya mulai dari Rp 19.500 - 26.500,, kalappp pesen banyak lah kita..
ini baru 2 item 2 lg blm nongol,, gw personal pesen 4 porsi,, huhuhu |
Alhamdulillah kenyang :D
ga sadar sudah jam 11.00 pulanglah kita,, karena sebagian temen-temen sudah pulang sore tadi dan sebagian pagi besok,, dan gw & Reza back to JKT dengan pesawat jam 11.00
Day 3
Las day at Medan,, hanya sarapan di Hotel, dan balik lagi ke jalan Mojopahit.. karena beberapa orang masih kurang sama oleh-olehnya,,
setelah selesai.. gw pun di drop sampe station center point untuk naik kereta menuju Kuala Namu Airpot,,
sampai station, jreng-jreng,, woooowww stationnya bagus, keren, ber-ac, rapih, bersih, orangnya juga disiplin-displin, kaka dan abang yang jaga di bagian tiket dan informasi juga cantik dan ganteng,, huhuhu happynya..
untuk tiket Medan-KualaNamu atau KualaNamu- Medan di kenakan biaya Rp 80.000
untuk pemegang tiket Garuda Indonesia, untuk tiket keretanya Gratis.. Yeayyyy.. happy,,
dan begitu naik keretanya wooowww,, seperti yang diluar negri,, keretanya baguss, bersihhh
cinta sama ni kota Medan
untuk schedulenya bisa cek disini http://www.railink.co.id/tiket-dan-harga
dan akhirnya,, saatnya balik ke reality.. back to JKT
sekian, xoxo
Sasha
No comments:
Post a Comment